Julian Alvarez Masih Kesal dengan Kontroversi Penalti di Laga Melawan Real Madrid
Julian Alvarez baru-baru ini angkat bicara mengenai kejadian penalti kontroversialnya. Dia mengatakan jika dia masih kesal dengan kontroversi tersebut.
Insiden Kontroversial Penalti Julian Alvarez
Pertemuan antara Atletico Madrid dan Real Madrid di Babak 16 besar Liga Champions menjadi saksi bisu dari kejadian tersebut. Setelah bermain imbang 2-2 selama dua leg, kedua tim pun harus mencari pemenang melalui Adu Penalti yang menegangkan.
Alvarez, yang maju sebagai algojo kedua bagi Atletico Madrid, tampak kehilangan keseimbangan saat melakukan tendangan. Meskipun bola meluncur deras ke gawang Thibaut Courtois, VAR kemudian menganulir gol tersebut dengan alasan double touch atau sentuhan ganda pada bola.
Sesuai pertandingan berakhir, keputusan kontroversial ini memicu protes keras dari para pemain dan pendukung Atletico Madrid. Banyak yang beranggapan bahwa sentuhan kedua tersebut tidak disengaja dan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap arah bola. Diego Simeone, sang pelatih, bahkan secara sinis menantang para jurnalis untuk mengangkat tangan jika mereka melihat Alvarez melakukan sentuhan ganda pada bola tersebut.
Pernyataan dari Julian Alvarez
Alvarez, yang sedang membela Argentina di jeda internasional ini, dimintai pendapatannya mengenai kontroversi tersebut. Dia tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas dianulirnya gol penaltinya dalam laga kontra Real Madrid. Dalam wawancaranya, ia mengungkapkan telah menyaksikan tayangan ulang insiden tersebut berulang kali, namun tetap tak merasakan adanya sentuhan jelas pada bola.
"Sejujurnya, saya tidak merasakan sentuhan itu, karena jika ada dua sentuhan, kontaknya sangat minimal dan sangat sulit untuk dirasakan," ungkapnya. Lebih lanjut, Alvarez menegaskan pentingnya kejelasan aturan terkait sentuhan ganda dalam tendangan penalti.
Ia juga berpendapat bahwa aturan tersebut seharusnya tidak diterapkan dalam situasi ketika seorang pemain tidak berupaya mencari keuntungan. "Saya pikir aturannya harus sedikit lebih jelas karena saya tidak mencoba mengambil keuntungan apa pun, dan jika penjaga gawang tidak berada di garisnya saat melakukan penyelamatan, penalti diulang," jelasnya.
Kemungkinan Perubahan Aturan
UEFA sendiri telah menyatakan akan membahas masalah ini dengan FIFA dan IFAB, badan yang berwenang membuat perubahan dalam Laws of the Game. Hal ini membuka peluang bagi adanya modifikasi aturan di masa mendatang, khususnya terkait interpretasi sentuhan ganda yang tidak disengaja dalam tendangan penalti.
Kemungkinan besar perubahan aturan ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk para pakar sepak bola dan penggemar. Mereka berpendapat bahwa aturan yang lebih fleksibel akan memberikan keadilan dalam situasi di mana seorang pemain terpeleset atau melakukan sentuhan kedua secara tidak sengaja, tanpa maksud untuk memperoleh keuntungan.
Aturan yang lebih fleksibel diharapkan dapat mencegah dianulirnya gol yang sah karena interpretasi yang terlalu ketat. Dengan nada getir, Alvarez menyayangkan kejadian tersebut dan implikasinya bagi timnya. Pernyataannya mencerminkan frustrasi seorang pemain yang merasa dirugikan oleh interpretasi aturan yang dianggap terlalu kaku dan kurang mempertimbangkan konteks situasional.
Desakannya untuk perubahan aturan menunjukkan keinginan Julian Alvarez agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Ikuti kelanjutan beritanya, serta berita sepak bola lainnya secara lengkap dan terbaru hanya di ShotsGoal.